Olahraga memang tak asing lagi bagi kita karena kita juga sering atau pernah berolahraga. Islam memerintahkan kita untuk berolahraga supaya kita menjadi orang yang mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk berjuang di jalan allah. Rasulullah SAW dan para sahabat sering melakukan olahraga. Olahraga penting bagi kesehatan tubuh kita, tapi ingat, ketika kita berolahraga kita jangan lupa pada rambu-rambu islam. Rambu-rambu tersebut bukan untuk mencegah seseorang untuk berolahraga, namun rambu-rambu tersebut berfungsi agara kita tidak melanggar aturan allah.
Sebelum kita berolahraga…….
olahraga juga ibadah
Tentang
makna ibadah, syaikhul islam ibnu taimiyah berkata, “makna ibadah itu
sangat luas, ia adalah nama bagi segala hal yang dicintai dan diridhai
allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan, lahir maupun bathin”. Salah
besar bila olahraga tidak ada hubungannya dengan ad-dien. Salah besar
jika ibadah hanya shalat,zakat,puasa, dan ibadah haji.
Tujuan olahraga
Tujuan
olahraga dalam islam adalah ketakwaan dan kemampuan berjihad di jalan
Allah SWT. Siapa saja yang memahami olahraga selain menggunakan
pemahaman ini, berarti telah mengeluarkan olahraga dari tujuannya yang
baik menuju maksud yang buruk berupa kesia-siaan dan kebatilan bahkan
bisa terjerumus ke dalam perrjudian yang haram.
Ketika
kita berolahraga kita jangan terpengaruh perkataan orang lain yang
mengatakan bahwa kita harus menanggalkan keislaman ketika berolahraga,
karena islam tidak ada hubungannya dengan olahraga, Atau karena hukum
islam tidak relevan lagi diterapkan di masa sekarang. Pernyataan semua
itu salah besar karena islam itu Rahmatan lil A’lamin. Islam itu
cakupannya luas termasuk olahraga dan aturan islam itu berlaku tidak
hanya untuk zaman dahulu tetapi sampai akhir zaman.
Rambu-Rambu Olahraga
1. jaga auratmu!
Membuka
aurat bagi kaum laki-laki dan perempuan merupakan satu tanda yang
sering muncul dalam cabang olahraga sekarang ini. An-nawawi
berkarta”mayoritas ulama berpendapat bahwa paha termasuk aurat,
berdasarkan hadits Ali RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: janganlah kamu
menampakkan pahamu dan janganlah kamu melihat paha orang lain taupun
orang yang sudah meninggal. Oleh karena itu batasan aurat laiki-laki
yaitu antara pusar dan lutut”.
Bagi
perempuan para ulama sepakat bahwa seluruh tubuh perempuan adalah aurat
kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian wanita harus longgar, tidak
sempit, sehingga tidak menampakkan lekuk anggota tubuhnya. Hijab
(pakaian) itu menuupi tubuhnya dari kepala sampai ke telapak kaki dengan
sebenarnya sehingga tidak tersingkap bagian bawah ari tubuhnya. Hijab
tersebut buan hiasan dirinya untuk popularitas dan bukan juga menyerupai
baj lelaki atau perempuan kafir.
Seorang
laki-laki dilarang melihat aurat laki-laki lainnya, begitu juga dengan
perempuan, perempuan juga dilarang melihat aurat perempuan lainnya.
Karena hal ini bisa mengakibatkan homoseksual dan lesbi.
2. awas ikhtilat!
Ikhtilat
(berbaurnya laki-laki dan perempuan) kerap mewarnai semua cabang
olahraga, baik ketika latihan, pertandingan, pengiriman kontingen dan
pemilihan tim. Jelas semua itu hukumnya haram.
3. jauhi yang haram, pilih yang halal
Telah
banyak dalil-dalil syar’i yang mecegah berbagai perantara atau sebab
yang seringkali menjerumuskan pada keharaman bahkan kekafiran. Sebuah
akibat tidak dapat terlepas dari pemicunya. Sungguh, adalah sebuah
rahmat dari Allah, ketika Allah menutup bagi hambanya pintu kemaksiatan
dan kebejatan. Dengan demikian setiap yang menghantarkan haram hukumnya
haram dan turut berdosa.
Bagaimana
cara terbaik? Jawabannya pilihlah yang halal. Buatlah pembatas antara
halal dan haram. Bila ada satu perkara yang membuat ragu, rujuklah
kepada yang mengetahui dan anggaplah yang haram sebagai perkara yang
besar.
4.Shalat tepat waktu
Terkadang
kegiatan olahraga sering dilaksanakan pada waktu shalat, hal itu tidak
diperkenankan dalam islam. Syariat mengatur aktivitas dunia, sedangkan
perilaku mengikuti setelah yang di sesuaikan dengan aturan kitabullah
dan sunnah rasulullah. Jadi olahraga itu perlu asaljkan shalat tepat
waktu.
5. tetap pede dengan islam
Dalam
setiap waktu, dalam setiap saat, islam janganlah ditinggalkan termasuk
dalam olahraga. sebagai sarana da’wah, bukan sebaliknya yaitu sebagai
sarana untuk maksiat. Jangan pedulikan ocehan kaum kafir dan jangan
meniru-niru perbuatan kafir.
Jadi,
berolahragalah sesuai dengan syari’at islam. Janganlah meniru-niru
orang-orang kafir. Olahraga why not? Asal…….. olahraganya sesuai dengan
syari’at islam
Wallahu’alam
5 Desember 2010
No comments:
Post a Comment