Kehidupan
manusia tak terlepas dari sejarah, deretan zaman telah mengukir segala
aktivitas manusia yang menjadi sejarah, Termasuk dalam ilmu pengetahuan. Begitu
banyak cabang ilmu pengetahuan, salah satu yang akan saya bahas adalah tentang
ekonomi.
Aktivitas
ekonomi tak terlepas dari sejarah, banyak tokoh-tokoh yang hadir ikut
berkontribusi dalam perkembangan ekonomi. Dalam sejarah ekonomi konvensional
mencatat Aristoteles (350 SM), seorang Tokoh Filsafat, sebagai tokoh yang
berperan andil dalam sejarah ekonomi, disusul oleh St Thomas Aquinas (1270 M), Quesnay (1758 M),
Adam Smith dengan The wealth of nation nya (1776 M), Wallrass dengan teori
equilibriumnya (1811 M), karl mark, hingga Jhon M Keynes lewat bukunya “The General
Theory of unemployment, money, and interest” (1936 M).
Dalam
pencatatan sejarah ekonomi konvensional ini menyimpan suatu kejanggalan,
pertama kemanakah tokoh-tokoh pengembang ekonomi pada kurun waktu 1500 tahun
antara masa Aristoteles dan St Thomas Aquinas? Kenapa dari Aristoteles meloncat
jauh pada St Thomas Aquinas? Kedua, diantara kurun 500 tahun antara masa St
Thomas Aquinas dan Quesnay kemanakah generasi tokoh ekonomi pada masa tersebut?
Apakah tidak ada?
Perlu
kita ketahui pada kurun 1200 tahun atau pada kurun 500 tahun tersebut ada suatu
zaman dimana terdapat suatu yang bisa jadi zaman keemasan manusia, pada masa
tersebut ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Dan pada masa itu adalah
masa kejayaan islam, Di kurun waktu 350SM – 1270 M bagi bangsa barat adalah
zaman kegelapan (dark age), berbanding terbalik dengan bangsa barat, banyak
tokoh-tokoh muslim yang muncul dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,
diantaranya Al Khawarijmi dalam bidang matematika, Ibnu Sina dalam bidang
kesehatan, terkhusus dalam ilmu ekonomi terdapat tokoh-tokoh muslim yang ikut
andil dalam perkembangan ilmu perekonomian diantaranya Abu Ubayd dengan
karyanya “Al amwal” (832 M), Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiyah, Al-Ghazali,
Al-maqrizi dengan teori makro islam, dan masih banyak lagi.
Pada
masa itu bangsa barat (Eropa) berbondong-bondong belajar ilmu pengetahuan ke
negeri-negeri islam, seperti fibonachi, ilmuwan bidang matematika. St Thomas
Aquinas, seorang tokoh ekonomi pada tahun 1200-an. Isi bukunya bertentangan
dengan dogma-dogma gereja saat itu, kuat dugaan bisa jadi karyanya berasal dari
literatur buku-buku islam pada saat itu. Adam smith dengan Invisible hand nya pada
karyanya The wealth of nation (1776 M) terinspirasi dari buku Al
Amwal karya Abu Ubayd (832 M). Pada bukunya, Mereka tak pernah
menuliskan catatan kaki dari mana sumber tersebut berasal. Masih banyak
karya-karya buku ekonomi konvensional berasal dari literatur-literatur islam.
Sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya, pada masa barat mengalami dark age, disitulah islam mengalami
kejayaan, Baik itu dalam pemerintahan
ataupun ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ekonomi islam tak
terlepas dari pemikiran Aristoteles, namun Al-Qur’an dan As-sunnah menjadi
rujukan ekonomi islam. Hingga lahirlah berbagai teori ekonomi islam, yaitu
teori invisible hand oleh abu ubayd dalam buku al-amwal mendahului adam smith
dengan bukunya the wealth of nation, selain itu ada al-maqrizi dengan teori
makro ekonomi islam, mendahului teori makro ekonomi john M Keynes (1936
M),mengatakan bahwa inflasi terjadi karena dua hal, yaitu karena faktor alamiah
dan juga faktor manusia atau human error (penyelewengan, korupsi, dll)
“missing
link” menyimpan suatu rahasia besar, semua tak terlepas dari pengaruh barat
yang mencoba menutupi sejarah keemasan islam. Meski mereka mencoba tuk
menutup-nutupi namun kemilau keemasan islam takkan bisa tersembunyikan.
14-16
Desember 2012
Di edit
: 30 Januari 2013
No comments:
Post a Comment