5KYyiVKb-LZwL52Ya5xooIyU9Yk catatan fats: Menguak “missing link” sejarah ekonomi

Thursday, 31 January 2013

Menguak “missing link” sejarah ekonomi



Kehidupan manusia tak terlepas dari sejarah, deretan zaman telah mengukir segala aktivitas manusia yang menjadi sejarah, Termasuk dalam ilmu pengetahuan. Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan, salah satu yang akan saya bahas adalah tentang ekonomi.
Aktivitas ekonomi tak terlepas dari sejarah, banyak tokoh-tokoh yang hadir ikut berkontribusi dalam perkembangan ekonomi. Dalam sejarah ekonomi konvensional mencatat Aristoteles (350 SM), seorang Tokoh Filsafat, sebagai tokoh yang berperan andil dalam sejarah ekonomi, disusul oleh St  Thomas Aquinas (1270 M), Quesnay (1758 M), Adam Smith dengan The wealth of nation nya (1776 M), Wallrass dengan teori equilibriumnya (1811 M), karl mark, hingga Jhon M Keynes lewat bukunya “The General Theory of unemployment, money, and interest” (1936 M).

 
Dalam pencatatan sejarah ekonomi konvensional ini menyimpan suatu kejanggalan, pertama kemanakah tokoh-tokoh pengembang ekonomi pada kurun waktu 1500 tahun antara masa Aristoteles dan St Thomas Aquinas? Kenapa dari Aristoteles meloncat jauh pada St Thomas Aquinas? Kedua, diantara kurun 500 tahun antara masa St Thomas Aquinas dan Quesnay kemanakah generasi tokoh ekonomi pada masa tersebut? Apakah tidak ada?
Perlu kita ketahui pada kurun 1200 tahun atau pada kurun 500 tahun tersebut ada suatu zaman dimana terdapat suatu yang bisa jadi zaman keemasan manusia, pada masa tersebut ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Dan pada masa itu adalah masa kejayaan islam, Di kurun waktu 350SM – 1270 M bagi bangsa barat adalah zaman kegelapan (dark age), berbanding terbalik dengan bangsa barat, banyak tokoh-tokoh muslim yang muncul dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, diantaranya Al Khawarijmi dalam bidang matematika, Ibnu Sina dalam bidang kesehatan, terkhusus dalam ilmu ekonomi terdapat tokoh-tokoh muslim yang ikut andil dalam perkembangan ilmu perekonomian diantaranya Abu Ubayd dengan karyanya “Al amwal” (832 M), Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiyah, Al-Ghazali, Al-maqrizi dengan teori makro islam, dan masih banyak lagi.
Pada masa itu bangsa barat (Eropa) berbondong-bondong belajar ilmu pengetahuan ke negeri-negeri islam, seperti fibonachi, ilmuwan bidang matematika. St Thomas Aquinas, seorang tokoh ekonomi pada tahun 1200-an. Isi bukunya bertentangan dengan dogma-dogma gereja saat itu, kuat dugaan bisa jadi karyanya berasal dari literatur buku-buku islam pada saat itu. Adam smith dengan Invisible hand nya  pada karyanya The wealth of nation (1776 M) terinspirasi dari buku Al Amwal karya Abu Ubayd (832 M). Pada bukunya, Mereka tak pernah menuliskan catatan kaki dari mana sumber tersebut berasal. Masih banyak karya-karya buku ekonomi konvensional berasal dari literatur-literatur islam.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pada masa barat mengalami dark age, disitulah islam mengalami kejayaan,  Baik itu dalam pemerintahan ataupun ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ekonomi islam tak terlepas dari pemikiran Aristoteles, namun Al-Qur’an dan As-sunnah menjadi rujukan ekonomi islam. Hingga lahirlah berbagai teori ekonomi islam, yaitu teori invisible hand oleh abu ubayd dalam buku al-amwal mendahului adam smith dengan bukunya the wealth of nation, selain itu ada al-maqrizi dengan teori makro ekonomi islam, mendahului teori makro ekonomi john M Keynes (1936 M),mengatakan bahwa inflasi terjadi karena dua hal, yaitu karena faktor alamiah dan juga faktor manusia atau human error (penyelewengan, korupsi, dll)
“missing link” menyimpan suatu rahasia besar, semua tak terlepas dari pengaruh barat yang mencoba menutupi sejarah keemasan islam. Meski mereka mencoba tuk menutup-nutupi namun kemilau keemasan islam takkan bisa tersembunyikan.
14-16 Desember 2012
Di edit : 30 Januari 2013

No comments:

Post a Comment