Kost sweet home?
Emang ada? Hehe ya pasti ada lah bila kita adakan. Terus kost sweet home itu
apa sih? So.. bila ingin tahu lebih lengkapnya pantengin sub bab buku ini, tapi bukan sekedar
pantengin lho baca juga sampai tuntas, ok..!
Pernah dengar home sweet home? Pasti itu udah gak
asing lagi ditelinga kita. Setiap orang pasti ingin nyaman bukan begitu kan?
Lahiriah manusia hidupnya pasti ingin nyaman, kalau misalkan di rumah pasti
mendambakan suasana rumah yang nyaman, asri, indah dipandang, dan juga aman.
Kalau misalkan
tinggalnya di kosan apakah bisa dibuat nyaman juga? Bila kita usahakan pasti
ada. Selama ini kita mungkin berpandangan kosan itu sempit, tempatnya kurang
bagus, dan kurang enak tuk ditempati. Dan kadang kita merindukan suasana rumah,
suasana kebersamaan dengan keluarga. Berikut ini Ada langkah-langkah biar kosan
serasa di rumah dan bikin betah :
Jaga kebersihan
kosan coy!
Coba kita bayangkan
bila ada satu kosan, lantainya kotor bekas telapak sepatu, sampah
bertebaran, barang-barang dikosan
acak-acakan, Serba semrawut, pasti
kita tak senang dan tak nyaman kan? Lahiriah manusia pasti menyukai kebersihan, dan membenci sesuatu yang kotor.
Kebersihan adalah suatu yang menghantarkan kita pada kenyamanan. Begitu pula
dengan kosan, bila kosan kita bersih pasti akan membuat kita nyaman.
Jagalah kebersihan
tempat kosan kita, jangan sampai tak terawat. Terkadang kita sering malas
hingga kebersihan kosan terabaikan. Kalaukita bayangkan kosan kita kotor...
hiyyy gak mau kan? Hehe.. Untuk itu, Ubahlah pola pikir kita dan sikap kita,
kikislah kemalasan yang membelenggu kita, paksakan diri kita untuk rutin
membersihkan kosan dengan rutin. karena kebiasaan itu terbiasa bisa jadi karena
dipaksakan juga hehe..
Masih malas juga?
kelaut aja deh (maksudnya sifat malasnya hehe)
Bangun kehangatan
dikosan
Tak cukup hanya
menjaga kebersihan saja, membangun kehangatan dikosan juga perlu. Hal yang
dimaksud adalah jalinan yang baik dengan teman sekosan. Hal ini adalah faktor
penting agar kosan serasa di rumah. Kalau kita tidak bisa bangun kehangatan di
kosan, Bisa dibayangkan kalau kosan seperti hutan belantara mencekam banget
kan? hehe..
Lagi di kosan
kadang teringat orang tua juga kan? Terbayangkan suasana dirumah, kehangatan
kebersamaan dirumah lewat perbincangan atau canda tawa dengan orang tua atau
adik kakak kita. Tak mustahil dikosan pun bisa diterapkan, dan pastinya
kerinduan pada rumah akan terobati.
Bangunlah
kehangatan di kosan bersama teman sekosan, buatlah harmonisasi dengan mereka.
jangan sekali-kali membuat masalah dengan mereka, bukankah kenyamanan itu dapat
diwujudkan dengan kepuasan batin, bukan begitu? Apalagi ini adalah peluang bagi
kita untuk mengenal kebudayaan dan makanan khas daerah masing-masing, dan masih
banyak lagi manfaatnya.
Jadikan kosan
senyaman mungkin
Tak hanya cukup dua
hal diatas, bangunlah persepsi kosan kita itu ternyaman kita tempati.
Kedengarannya mungkin aneh kan? Apapun keadaan kosan nikmati saja, dan
anggaplah tempat kosan kita adalah tempat ternyaman yang kita tempati.
Seperti kisahnya
abu nawas ketika dia sedang diminta nasihat oleh seorang laki-laki yang sudah
berkeluarga dan laki-laki tersebut mengeluhkan akan rumahnya yang terasa
sempit. Lalu solusi apa yang diberikan abu nawas? Ia menyuruh laki-laki itu
membeli kucing dan menempatkannya di dalam rumah, dan laki-laki itu melaksanakan perintah abu
nawas tersebut. Minggu kemudian laki-laki tersebut kembali datang kembali
ke abu nawas dengan keluhan rumahnya
yang sempit. Abu nawas menyarankan laki-laki itu membeli domba dan ditempatkan
di rumahnya juga, tanpa pikir panjang lagi, ia melaksanakan saran abu nawas tadi.
Seminggu kemudian
laki-laki itu kembali datang ke abu nawas mengeluh lagi dan merasakan bahwa
rumahnya semakin sempit saja, abu nawas pun kembali memberi saran kepada
laki-laki itu agar membeli unta dan ditempatkan di dalam rumahnya. Sebenarnya
laki-laki itu ingin protes, namun ia tetap percaya pada perkataan abu nawas.
Sudah empat minggu
laki-laki itu datang ke rumah abu nawas untuk meminta nasihat dan hampir tiada
senyuman diwajahnya, dan kali ini ia mengatakan kepada abu nawas bahwa rumahnya
semakin sempit saja dan serasa seperti neraka. Abu nawas dengan tersenyum dan
menyarankan laki-laki itu untuk menjual untanya, dan laki-laki itu melaksakan
perintah abu nawas tersebut.
Seminggu kemudian
laki-laki itu datang lagi ke rumah abu nawas, kini ia datang dengan wajah yang
sedikit gembira. Laki-laki itu mengatakan ke abu nawas bahwa rumahnya sudah
terasa sedikit, lebih baik. Abu nawas pun kembali menyarankan untuk menjual
dombanya. Minggu berikutnya laki-laki tersebut datang lagi dengan wajah yang
lebih gembira dari minggu lalu dan menceritakan kembali ke abu nawas tenang
rumahnya, abu nawas kembali lagi menyarankan laki-laki itu untuk menjual
kucingnya.dan seperti biasa laki-laki itu menurutinya.
Beberapa saat
laki-laki itu tidak menemui abu nawas, suatu waktu laki-laki itu kembali datang
ke rumah abu nawas dengan wajah yang sangat gembira dan berterima kasih kepada
abu nawas, karena rumahnya sekarang serasa lebih luas dibandingkan dengan
waktu-waktu sebelumnya.
Dari kisah abu
nawas di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa sempit luasnya, susah atau
mudahnya tergantung persepsi kita. Bila dikaitkan dengan kosan, bila kita ingin
kosan kita nyaman maka tak hanya menjaga kebersihan kosan dan membangun
kehangatan di kosan saja, membangun persepsi juga perlu utuk menciptakan kosan
serasa di rumah, tak susahkan kan?
Kost sweet home, why not?
diambil dari sempalan buku "manajemen anak kos : biar gak sekedar ngekos"
No comments:
Post a Comment