5KYyiVKb-LZwL52Ya5xooIyU9Yk catatan fats: KOST SWEET HOME

Thursday, 30 May 2013

KOST SWEET HOME



Kost sweet home? Emang ada? Hehe ya pasti ada lah bila kita adakan. Terus kost sweet home itu apa sih? So.. bila ingin tahu lebih lengkapnya pantengin  sub bab buku ini, tapi bukan sekedar pantengin lho baca juga sampai tuntas, ok..!
Pernah dengar home sweet home? Pasti itu udah gak asing lagi ditelinga kita. Setiap orang pasti ingin nyaman bukan begitu kan? Lahiriah manusia hidupnya pasti ingin nyaman, kalau misalkan di rumah pasti mendambakan suasana rumah yang nyaman, asri, indah dipandang, dan juga aman.

 
Kalau misalkan tinggalnya di kosan apakah bisa dibuat nyaman juga? Bila kita usahakan pasti ada. Selama ini kita mungkin berpandangan kosan itu sempit, tempatnya kurang bagus, dan kurang enak tuk ditempati. Dan kadang kita merindukan suasana rumah, suasana kebersamaan dengan keluarga. Berikut ini Ada langkah-langkah biar kosan serasa di rumah dan bikin betah :
Jaga kebersihan kosan coy!
Coba kita bayangkan bila ada satu kosan, lantainya kotor bekas telapak sepatu, sampah bertebaran,  barang-barang dikosan acak-acakan, Serba semrawut, pasti kita tak senang dan tak nyaman kan? Lahiriah manusia pasti menyukai  kebersihan, dan membenci sesuatu yang kotor. Kebersihan adalah suatu yang menghantarkan kita pada kenyamanan. Begitu pula dengan kosan, bila kosan kita bersih pasti akan membuat kita nyaman.
Jagalah kebersihan tempat kosan kita, jangan sampai tak terawat. Terkadang kita sering malas hingga kebersihan kosan terabaikan. Kalaukita bayangkan kosan kita kotor... hiyyy gak mau kan? Hehe.. Untuk itu, Ubahlah pola pikir kita dan sikap kita, kikislah kemalasan yang membelenggu kita, paksakan diri kita untuk rutin membersihkan kosan dengan rutin. karena kebiasaan itu terbiasa bisa jadi karena dipaksakan juga hehe..
Masih malas juga? kelaut aja deh (maksudnya sifat malasnya hehe)
Bangun kehangatan dikosan
Tak cukup hanya menjaga kebersihan saja, membangun kehangatan dikosan juga perlu. Hal yang dimaksud adalah jalinan yang baik dengan teman sekosan. Hal ini adalah faktor penting agar kosan serasa di rumah. Kalau kita tidak bisa bangun kehangatan di kosan, Bisa dibayangkan kalau kosan seperti hutan belantara mencekam banget kan? hehe..
Lagi di kosan kadang teringat orang tua juga kan? Terbayangkan suasana dirumah, kehangatan kebersamaan dirumah lewat perbincangan atau canda tawa dengan orang tua atau adik kakak kita. Tak mustahil dikosan pun bisa diterapkan, dan pastinya kerinduan pada rumah akan terobati.
Bangunlah kehangatan di kosan bersama teman sekosan, buatlah harmonisasi dengan mereka. jangan sekali-kali membuat masalah dengan mereka, bukankah kenyamanan itu dapat diwujudkan dengan kepuasan batin, bukan begitu? Apalagi ini adalah peluang bagi kita untuk mengenal kebudayaan dan makanan khas daerah masing-masing, dan masih banyak lagi manfaatnya.

Jadikan kosan senyaman mungkin
Tak hanya cukup dua hal diatas, bangunlah persepsi kosan kita itu ternyaman kita tempati. Kedengarannya mungkin aneh kan? Apapun keadaan kosan nikmati saja, dan anggaplah tempat kosan kita adalah tempat ternyaman yang kita tempati.
Seperti kisahnya abu nawas ketika dia sedang diminta nasihat oleh seorang laki-laki yang sudah berkeluarga dan laki-laki tersebut mengeluhkan akan rumahnya yang terasa sempit. Lalu solusi apa yang diberikan abu nawas? Ia menyuruh laki-laki itu membeli kucing dan menempatkannya di dalam rumah,  dan laki-laki itu melaksanakan perintah abu nawas tersebut. Minggu kemudian laki-laki tersebut kembali datang kembali ke  abu nawas dengan keluhan rumahnya yang sempit. Abu nawas menyarankan laki-laki itu membeli domba dan ditempatkan di rumahnya juga, tanpa pikir panjang lagi, ia  melaksanakan saran  abu nawas tadi.
Seminggu kemudian laki-laki itu kembali datang ke abu nawas mengeluh lagi dan merasakan bahwa rumahnya semakin sempit saja, abu nawas pun kembali memberi saran kepada laki-laki itu agar membeli unta dan ditempatkan di dalam rumahnya. Sebenarnya laki-laki itu ingin protes, namun ia tetap percaya pada perkataan abu nawas.
Sudah empat minggu laki-laki itu datang ke rumah abu nawas untuk meminta nasihat dan hampir tiada senyuman diwajahnya, dan kali ini ia mengatakan kepada abu nawas bahwa rumahnya semakin sempit saja dan serasa seperti neraka. Abu nawas dengan tersenyum dan menyarankan laki-laki itu untuk menjual untanya, dan laki-laki itu melaksakan perintah abu nawas tersebut.
Seminggu kemudian laki-laki itu datang lagi ke rumah abu nawas, kini ia datang dengan wajah yang sedikit gembira. Laki-laki itu mengatakan ke abu nawas bahwa rumahnya sudah terasa sedikit, lebih baik. Abu nawas pun kembali menyarankan untuk menjual dombanya. Minggu berikutnya laki-laki tersebut datang lagi dengan wajah yang lebih gembira dari minggu lalu dan menceritakan kembali ke abu nawas tenang rumahnya, abu nawas kembali lagi menyarankan laki-laki itu untuk menjual kucingnya.dan seperti biasa laki-laki itu menurutinya.
Beberapa saat laki-laki itu tidak menemui abu nawas, suatu waktu laki-laki itu kembali datang ke rumah abu nawas dengan wajah yang sangat gembira dan berterima kasih kepada abu nawas, karena rumahnya sekarang serasa lebih luas dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
Dari kisah abu nawas di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa sempit luasnya, susah atau mudahnya tergantung persepsi kita. Bila dikaitkan dengan kosan, bila kita ingin kosan kita nyaman maka tak hanya menjaga kebersihan kosan dan membangun kehangatan di kosan saja, membangun persepsi juga perlu utuk menciptakan kosan serasa di rumah, tak susahkan kan?
Kost sweet home, why not?


diambil dari sempalan buku "manajemen anak kos : biar gak sekedar ngekos"

No comments:

Post a Comment