5KYyiVKb-LZwL52Ya5xooIyU9Yk catatan fats: CERPEN : MESIN MIMPI

Monday, 20 May 2013

CERPEN : MESIN MIMPI



Mesin mimpi? Apakah itu alatnya doraemon? Eits bukan hehe.. ini adalah kisah aku dan mimpiku. Lalu apa hubungannya dengan mesin mimpi? Nanti aku ceritakan.
Namaku miftah, saat ini aku duduk di bangku kuliah universitas ternama. Bila kurunut kembali kisah perjuanganku untuk masuk universitas ternama ini begitu panjang bila ku ceritakan dan yang pasti tak terlepas dari mesin mimpi itu.
Teringat saat ku rancang semua mimpiku disaat ku menginjak kelas 3 SMP, lagi-lagi berkaitan dengan mesin mimpi, ku tulis semua ratusan cita yang ku angankan, tak peduli dengan rintangan yang ada. Masuk SMA favorit adalah cita-cita pertamaku, dan itu terwujud.
Sedih bercampur bahagia, itulah rasanya. Sedihnya aku tak seperti yang lain, kebanyakan yang masuk sma favorit adalah siswa yang serba ada, kadang merasa minder juga. Namun tetap ku syukuri dan aku tetap bahagia, selama tiga tahun sekolah di sma favorit itu aku menemukan banyak teman, termasuk tiga temanku yang selalu bersama.
Asep, rudi, dan dani, itulah sahabat karibku. Ketiganya memiliki kelebihan masing-masing, asep dengan kemampuannya dalam pengetahuan sejarah, rudi dengan semangat tingginya, dan dani ahli dalam menulis.
Kebersamaan aku dan mereka begitu membekas, bila diantara kami ada yang kebingungan pasti selalu di bantu, dan akupun pernah dibantu seperti saat itu, aku kebingungan karena belum bayar iuran sekolah, teman-temanku sigap membantu. “ terima kasih fren, aku jadi merepotkan kalian..”. diantara mereka dani yang berkata  “gak apa-apa bro, sesama manusia kita harus saling tolong menolong, buka begitu kan bro?”. Aku hanya mengangguk tanda menyetujui.
Kekompakan kami jangan dikata lagi, dikelas kami belajar dengan kompak, datang bareng dan pulang bareng. Hingga teman sekelas yang lain sering menyebut kami “geng kompak”. Soal liburan jangan ditanya lagi, makin kompak lagi. Tak ada hari kosong yang tidak terisi oleh kami, kalau gak belajar bareng pasti camping ke gunung melewati jalan yang terjal seperti di film 5cm tapi gak terlalu ekstrem banget. Tak hanya camping ke gunung aja, kami juga cari tempat alami yang lain, kebetulan kami berempat menyukai satu hal natural. Kekompakan kami menjadikan mesin mimpi berputar begitu kencangnya.
Masa putih abu-abu begitu indah, bertahun-tahun bersama hingga tibalah waktu mendekati ujian nasional. Namun kami selalu tetap semangat dan optimis. Seperti sore itu ditengah hujan rintik-rintik, seperti biasa rudi mengobarkan semangatnya “oke kawan-kawan,UN didepan mata, kita bisa hadapi dan kita bisa lulus bareng. Dan masuk kuliah di universitas yang sama”. “ayo satukan tangan kita” tambah dani. Serempak kami berteriak “kita bisa.... yeah!”  suara kami memecah kesunyian sore itu.
Perlahan dan pasti aku dan kawanku mulai menggapai mimpi, UN yang dihadapi tak seperti yang ditakutkan sebelumnya, tentang universitas yang diimpikan akan dikejar penuh setelah selesai pengumuman kelulusan UN. Kami belajar dengan tekun, kalau sudah suasana tegang kami cairkan suasana dengan lelucon-lelucon yang kami buat, hingga kami bersama tertawa ditengah badai ketegangan yang menerpa.
Mesin mimipi semakin terus menerus berputar dengan kencangnya, disaat pengumuman  kelulusan, aku dan temanku berhasil mendapat nilai yang memuaskan. Sontak kamipun bergembiran dan bersyukur, satu mimpi telah terwujud.
“satu mimpi lagi bro...!” teriak rudi “hush.. jangan teriak-teriak gitu, malu banyak orang” kata dani sambil tertawa terbahak-bahak. Aku dan sep hanya tersenyum saja melihat semua itu. Beberapa hari kemudian kami fokuskan pada ujian testing perguruan tinggi, tak disangka tantangan ini lebih berat dari sebelumnya karena kuota untuk masuk perguruan tinggi tersebut ternyata tidaklah banyak. Tiada malam yang dilewati tanpa belajar bersama diselingi lelucon pelepas jenuh saat belajar. Terbayang dalam pikiran kami ujian testing satu bulan lagi pasti berhasil.
Satu bulan belalu kami bersama-sama ikut testing masuk kuliah universitas yang kami impikan. Tidak terlalu banyak kesulitan yang kami hadapi. Selepas selesai mengikuti testing, ada rasa cemas menghampiri dan hampir tiada senyum menghiasi, rasa pesimispun datang menghampiri kami yang menunggu pengumuman hasil testing. Rasa pesimis yang menghinggapi kami membuat mesin mimpi yang begitu cepatnya berputar seakan merasa lelah untuk berputar.
Tibalah pengumuman kelulusan testing, diantara aaku dan sahabatku ternyata hanya aku saja yang lulus!. Bahagia coba menyeruak dalam diriku, namun semua itu tertahan dengan kesedihan yang hadir diantara aku dan kawan-kawanku. Mimpi itu ternyata gagal terwujud.mesin mimpi seakan mencoba berhenti berputar....
Meski sahabat-sahabatku telah mengucapkan selamat padaku, tapi kesedihan masih terus menginggapiku, terlebih dengan mereka.  karena mimpi bersama kami  gagal terwujud, mimpi aku adalah mimpi mereka juga. Namun kesedihan itu tidaklah berlarut-larut kami kembali sedia kala lagi.
Satu hal yng kuingatb saat ku berpamitan dengan mereka, mereka berpesan padaku, satu hal yang kuingat saat ku berpamitan dengan mereka, terutama pesan rudi  “ mif, meski tanpa kami bertiga kamu pasti bisa! Tetap semangat bro, kami selalu mendukungmu..”. “okey bro...”  kataku sambil melempar senyum kepada mereka. Tekad membaja telah tumbuh lagi, mesin mimpi yang coba berhenti berputar kembali berputar cepat. Sesaat terakhir sebelum pergi kulambaikan tanganku pada mereka, dan mereka membalas lambaian tanganku. Meski akhirnya aku dan teman-temanku berbeda tempat kuliah namun itu bukanlah sutu yang menyurutkan langkahku tuk gapai impian.
Namun bulan demi bulan yang berganti mesin mimpi harus kembali terdiam hingga berhenti berputar, ada yang hilang kurasakan. Dan ku selalu merenung waktu menjelang tidur di malam panjangku
Mesin mimpiku, kemana kau pergi?
Mesin mimpiku, semangatku.....
Tak terasa memang telah tiga bukan duduk dibangku kuliah, mesin mimpi seakan usang karena berhenti berputar. Ku harus bangkit lagi memutar kembali memutar mesin mimpiku!
 Depok, April – Mei 2013

No comments:

Post a Comment