Ditengah malam ini
mati listrik, gak bisa nyalain kipas, nonton tv apalagi yang lebih sederhana
gak bisa nyalain lampu hehehe. Mungkin ini hal yang paling disukai nyamuk,
nyerangnya suka minta ampun, hinggap ditangan, dikaki dan yang paling
menjengkelkan kalau udah dengar suara bising nyamuk buat susah tidur lagi.
Itulah mungkin satu cerita hidup dari banyak-banyak cerita hidup yang tak
terhitung jumlahnya. Tak terhitung jumlahnya? Hehe soalnya yang punya cerita
hidup bukan kita sendiri juga kan? Setiap orang pasti punya cerita hidupnya
sendiri, mulai dari masa kecil sampai masa tua. Coba saja kalau digabungin
semua cerita setiap orang didunia ini pasti tak terhitung kan?
Suasana begitu gelap, masih mati lampu. Suasana masih
begitu hening. Pernahkah kita merasa hidup ini terasa suram, terasa gelap
bahkan terasa terasingkan? Mungkin setiap manusia pernah mengalami hal ini.
Namun disaat demikian janganlah merasa paling terpuruk dari yang terpuruk
hingga akhirnya putus asa, kadang kita jarang menyadari bahkan ada yang lebih
teruruk dari kita. Hidup lebih indah kalau kita bersyukur, bukan begitu kan?
Hiasi hidup dengan penuh rasa syukur meski apapun keadaannya, selain itu
lengkapi juga dengan menumbuhkan harapan dan usaha kita untuk bisa keluar dari
keterpurukan dan bisa gapai keberhasilan. Tumbuhkan harapan seperti kita
mengharapkan lampu kembali menyala saat mati lampu. Hidup tanpa harapan
ibaratkan warna abu-abu (bukan putih abu-abu hehe) tak jelas apakah itu hitam
ataupun itu putih. Hidp tanpa harapan akan membuat kita tidak merasa nyaman,
bahkan cenderung merasa bosan,
ujung-ujungnya hidup segan, mati tak mau.
Kipas angin masih
belum menyala lagi, masih tetap mati lampu, gerah mulai menjalar dan gelap
masih menyelimuti hanya sedikit cahaya yang menerangi malam ini, tapi untungnya
nyamuk tidak menggangu lagi. Tak terasa sudah lumayan panjang menulis hingga
kehabisan tinta pulpen tuk menulis dan harus mengganti dengan pulpen yang lain.
Masih meneruskan tentang harapan, setiap orang punya harapannya tersendiri,
harapan akan bisa menggapai kebahagiaan di masa depan. Meskipun setiap orang
berbeda cara untuk menggapainya tapi tujuannya tetap sama, menggapai
kebahagiaan. Namun seringkali dalam menggapai kebahagiaan ada satu hal yang
diabaikan, yaitu kesabaran. Tak jarang banyak orang putus asa dengan apa yang
terjadi, keberhasilan memang tidaklah didapat dengan mudah, kadang keberhasilan
didapat sat kita berada di titik terjenuh dalam meraih suatu tujuan. Dipuncak
kejenuhan itulah kita harus teruskan beberapa langkah lagi untuk membuka pintu keberhasilan.
Keberhasilan dalam menggapai kebahagiaansebenarnya tidaklah diraih dengan instan seperti mie
instan ataupun embel-embel instan lainnya hehe.. tapi dengan perjuangan dan
pengorbanan, seperti ulat yang ingin mengubah dirinya menjadi kupu-kupu perlu
suatu proses dimana ia tidak makan dan harus menunggu waktu berdiam diri sekian
lama menjadi kempompong tuk menjadi kupu-kupu.
Masih mati lampu,
gerah semakin terasa hingga tak terasa keringatpun bercucuran. Saat ini tepat
pukul 00:00 di tanggal 31 agustus 2013 dan nyamuk masih tetap setia menggangu.
Hening, hanya suara jam dinding saja yang terus berdetak setiap detiknya
“tik... tok... tik.. tok...” hehe..
Pernahkah kita
menyadari setiap detik itu berharga? Pernahkah kita sadarisetiap detik yang
berlalu takkan pernah kembali? Pernahkah terlintas di pemikiran kita mau apakah
kita mengisi tiap detik kita? Kita jarang menyadari setiap detik itu berharga,
meraih kebahagiaan itu harus bisa memanfaatkan momentum, yaitu momentum setiap
detik yang berharga. Bukankah setiap detik yang diakumulasikan secara terus
menerus akan menjadi menit, dan sekian
lama diakumulasikan akan menjadi bulan, tahun hingga abad.
Tak terasa sudah
begitu banyak yang ku tulis, alhamdulillah listrik sudah kembali menyala, kipas
angi telah berputar kembali, lampu kembali menerangi gelapnya malam. Rasanya
begitu bahagia seakan menemukan sesuatu yang telah hilang....
“Hidup ini memang penuh misteri, maka pecahkanlah misteri kehidupan ini
oleh diri kita sendiri”
Depok, 31 agustus 2013
Catatan pena disaat
mati lampu hingga menyala lagi...
No comments:
Post a Comment