5KYyiVKb-LZwL52Ya5xooIyU9Yk catatan fats: SUKSES MEMANFAATKAN WAKTU LUANG MELALUI PRODUK NUGET UBI GORENG

Friday, 14 August 2015

SUKSES MEMANFAATKAN WAKTU LUANG MELALUI PRODUK NUGET UBI GORENG



Jika segelintir orang pernah mengatakan "Time Is Money" mungkin bisa saja dikatakan benar, bagi segelintir orang waktu merupakan peluang yang harus bisa dimaksimalkan. Bagaimana tidak, banyak orang yang sukses karena mereka bisa memanfaatkan waktu luang dalam kehidupannya, di saat orang lain begitu terlena dengan waktu luang dan banyak orang bersantai-santai dengan keadaan, seorang yang sukses selalu bias membaca waktu- waktu yang berpotensi membawa sukses bagi dirinya.

Berangkat dari pemanfaatan waktu luang itulah lahir suatu ide memanfaatkan masa liburan untuk mengasah kemampuan serta bakat dalam berwirausaha. adapun wirausaha ini adalah membuat olahan dari ubi jalar yaitu nuget ubi goreng. sekilas produk ini tidak seperti nuget pada umumnya, karena makanan ini mirip suatu olahan yang sama yaitu makanan misro yaitu olahan makanan yang bahan utamanya ubi atau singkong dengan isi dalamnya gula merah. dan untuk segi penampilan produk makanan di bentuk seperti nuget dengan tekstur makanan yang agak sedikit kenyal dan dimasak dengan cara di goreng, namun bedanya jika nuget asli menggunakan campuran adonan tepung dan daging yang sudah dihaluskan dan di bagian luarnya diberi toping maka untuk nuget dari ubi ini bahan dasarnya adalah ubi jalar dicampur dengan tepung tapioka agar teksturnya bisa sedikit kenyal, dan untuk toping lapisan luarnya yaitu bubuk roti yang halus dan didalam nuget ubi ini diisi dengan gula merah agar rasa manis dari nuget ubi ini menjadi lebih terasa. Adapun pembubuhan bubuk roti pada ubi goreng ini ketika adonan sudah digoreng dan baru sesaat ditiriskan dibubuhi bubuk roti.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan nuget ubi goreng ini yaitu ubi jalar, tepung tapioka, gula merah, bubuk roti, minyak goreng dan sedikit campuran tepung terigu dalam adonan.  Dengan memanfaatkan prinsip ATM (Amati, tiru, dan Modifikasi) dan sentuhan inovasi inilah lahir produk nuget ubi goreng ini. Bermodalkan uang 25.000 usaha ini dijalankan, dalam produksinya menggunakan bahan ubi sebanyak 1 kg rata-rata produk yang dihasilkan adalah sebanyak 30 sampai 40 buah. Adapun pemasarannya yaitu ke warung yang dekat dengan sekolah, maka target penjualan ini adalah anak-anak sekolah. Dalam seharinya makanan ini terjual rata-rata sekitar 25 - 35 buah perharinya. Dari hasil produksi selama mengisi liburan ini melalui produksi 11 kali menghasilkan keuntungan sebanyak 200 % atau dua kali lipat dari modal yang digunakan.
Kunci sukses dari perjalanan wirausaha  yang saya jalankan ini diantaranya yaitu :
Pertama  pemanfaatan waktu, latar belakang wirausaha ini dijalankan salah satu faktornya adalah untuk memanfaatkan waktu luang, bagi saya sendiri yang menjalankan wirausaha ini saya tidak ingin waktu yang ada terutama waktu liburan ini terbuang secara sia- sia, dan saya sendiri ingin mengisi waktu untuk hal yang bermanfaat bagi diri saya sendiri. Maka muncul lah ide dari diri saya sendiri untuk membuat produk nuget ubi goreng. Dari pemanfaatan waktu itulah bisnis yang saya jalani cukup sukses.
Kedua  keberanian berwirausaha, tanpa keberanian menjalankan usaha ini tidak mungkin saya bisa menghasilkan keuntungan. Karena seorang wirausahaan itu harus berani memulai usaha tanpa harus ragu untuk memulai dan berani menjalankan usaha tanpa bergantung pada orang lain.
Ketiga inovasi, tanpa adanya inovasi produk ini mungkin tidaklah terlalu diminati. Ada segelintir orang yang mengatakan bahwa “innovation or death”. Saya sendiri sebagai pelaku usaha menyadari bahwa manusia pasti mempunyai sifat jenuh dan tidak selamanya suka pada hal tertentu. Bagi saya sendiri ada hal yang menginspirasi terkait inovasi ini diantaranya dulu booming produk cappuccino cincau, namun karena tiadanya inovasi maka cappuccino cincau ini sekarang kurang disukai peminat, malah cenderung sepi peminat. Contoh lainnya yang mengispirasi saya adalah produk tahu bulat, pada awal kehadirannya tahu bulat banyak peminatnya karena bentuknya begitu unik bila dibandingkan dengan tahu biasa yang bentuknya kotak - kotak, sampai dimana-mana berdiri sentra tahu bulat. Namun karena tahu bulat ini tidak memiliki inovasi produk, maka produk tahu bulat ini tidak se booming dulu dan cenderung penjualan tahu bulat ini biasa-biasa saja. inovasi  bagi saya sebagai pelaku wirausaha sangatlah penting, karena inovasi bagi saya merupakan suatu nyawa bagi kelangsungan produk ini sendiri. Kedepan-depannya saya akan membuat produk ini menjadi lebih baik lagi.
Keempat ketekunan dan kerja keras, saya menyadari bahwa bagi seorang sosok wirausahawan itu harus berani mengambil resiko dan tidak takut gagal untuk bisa menjadi wirausahawan sukses. Saya mengalami sendiri dalam menjalankan wirausaha ini terutama dalam pembuatan produk seringkali mengalami kesusahan dan produk yang dijual kadang adonannya kurang, seperti adonan terlalu kenyal sehingga ketika makanan yang sudah jadi ketika digigit terlalu keras dan kurang terlalu enak untuk dimakan. Selain itu juga pernah adonan yang dibuat terlalu lembek sehingga gula yang ada didalam nuget ubi ini keluar ketika di masak sehingga mempengaruhi kualitas produk yang dibuat.
Kelima pemanfaatan peluang, bagi seorang wirausahawan memahami arti sebuah peluang begitu penting, hal ini bisa menjadi pembeda antara wirausaha dan seorang pedagang. Jika pedagang orientasinya adalah produk lalu menjual. Maka bagi seorang wirausahawan orientasinya adalah pemasaran. Seorang wirausahawan tidak akan membuat suatu produk tanpa ada pasar untuk memasarkan produknya. Secara lebih jelasnya produk itu ada bila ada masyarakat atau pasar yang membutuhkannya. Dalam usaha yang saya jalankan ini saya menerapkan resep seorang wirausaha yaitu orientasi pada pemasaran. Melihat adanya peluang begitu banyaknya anak sekolah dan warung yang letaknya dekat sekolah, maka dibutalah produk nuget ubi goreng ini dan dipasarkan dengan cara menitipkan penjualan  produk ini melalui warung-warung terdekat.
Keenam memanfaatkan diri sebagai seorang yang terus belajar, saya menyadari bahwa seorang wirausahawan harus mampu menempatkan diri sebagai seorang yang harus terus belajar, tidak merasa puas atas apa yang dicapai, sehingga tidak mudah terlena dan terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Saya belajar dari kisah orang-orang sukses seperti thomas alva edison yang terus pantang menyerah belajar membuat lampu pijar hingga berhasil. Saya menyadari bahwa kesuksesan itu tidak bisa diraih secara instan dan perlu proses, dalam pengaplikasian di wirausaha ini saya tidak pernah begitu puas atas apa yang dicapai, dalam perjalanan wirausaha saya untuk menghasilkan produk yang lebih baik, saya terbuka untuk menerima masukan-masukan produk yang baik dari banyak orang seperti tentang tekstur dan rasa dari produk yang saya buat, sehingga akhirnya saya bisa membuat produk nuget ubi goreng yang berkualitas.

sub bab buku studi kelayakan bisnis MPS 2012 C (2015)

No comments:

Post a Comment