Musim
kemarau yang berkepanjangan...
Aku
kini kembali ke kampung halamanku setelah sekian lama melanjutkan studi di
perantauan. Sepanjang perjalanan aku tak berhenti mengagumi keindahan alam dari
dalam gerbong keteta yang berjalan, persawahan terhampar luas daan terkadang
terlihat hutan-hutan hijau yang menyapa. Teringat saat aku kecil dulu bermain
di pesawahan, orang tuaku adalah petani. Saat itu aku ingat waktu musim angin,
banyak orang membuat kincir angin di pesawahan. Ketika angin datang menderu
kincir itu berputar dengan cepat diiringi suara khasnya yang timbul dari
gesekan dengan angin. Melihat banyak kincir angin yang berputar saat itu aku
tertawa riang, merasa bahagia.
Tak
jarang aku ikut bantu-bantu ibu membawa bekal buat ayah di sawah, dan terkadang
aku membantu ayah membajak sawah meskipun pada akhirnya aku ditertawakan oleh
orang tuaku saat aku kelelahan waktu mencangkul tanah sawah.