malam yang semakin kelam..
baginya serasa seperti mencekam
dia seorang gadis yang sedang duduk di meja tulis dekat
tempat tidurnya, diluar tak ada suara yang didengar kecuali heningnya
malam. dihadapannya ada kertas kosong dan pulpen yang sedang ia pegang. dia
hanya terdiam dengan tatapan mata kosong menatap lembaran putih kertas yang
belum tercoret-coret.
Terlihat dia mencoba mengecek ponsel pintarnya, tak ada
notifikasi apapun yang masuk. terlihat
matanya begitu terkaca-kaca dan mulai berembun. tiada kata yang dia ucapkan
dalam keheningan malam. perlahan air mata menetes dari sela-sela pipinya
berderai begitu deras jatuh hingga sedikit membasahi kertas yang ada
didepannya.
sedikit terdengar lirih tangisnya membelah keheningan, entah
apa yang ada dipikirannya saat itu hingga ia meneteskan air mata. tak ada
sedikit kata yang terucap, hanya air mata yang terus bercucuran.
“TEGA!”
Dia akhirnya menuliskan sesuatu diatas kertas yang sudah
terbasahi oleh air matanya. hanya kata pendek itu saja yang dia tuliskan
dikertas itu. tiba-tiba dia membuka ponsel pintarnya lagi dan masih sama tak
ada notifikasi apapun yang masuk, akhirnya dia membuka playlist lagu di
hapenya, dan dia memutarkan lagu tersebut dengan volume kecil
“tak sengaja lewat depan rumahmu... aku lihat ada tenda
biru...”
begitulah suara lagu yang keluar dari musik yang dia putar,
sebuah tembang lama yang tenar di
zamannya. kembali pipinya terbasahi lagi dengan air mata dan kini tak ragu lagi
dia menuliskan sesuatu diatas kertas itu hingga memenuhi kertas yang putih itu.
pergilah gadis itu ke pembaringan saat dia berhenti
menuliskan di atas kertas putih itu matanya masih sembab karena menangis,
bantal yang dia gunakan untuk berbaring pun tak lepas dari hujaman air matanya.
sesaat dia terlihat masih menangis namun akhirnya dia tertidur begitu lelap
dalam mimpi, entah apa yang dia mimpikan malam itu. dia tertidur begitu lelap
dan sesekali terlihat senyuman di dalam tidurnya entah apa yang dia mimpikan..
sementara kertas di atas meja masih tergeletak dengan pulpen
di atasnya, terlihat tulisan begitu jelas di kertas tersebut
“ dulu kan janjikan sesuatu padaku.. hingga buatku bahagia..
kita jalani cerita berdua.. tapi akhirnya kau memilih jalan yang mereka mau dan
tanpaku... lupakan janji kita dan lupakan mimpi kita
TANPAMU, mimpiku tak sempurna cerita yang pernah ada kini
telah tiada... andai saja kau tetap disini bersamaku kita bisa raih mimpi
bersama..”
semakin kebawah yang dia tuliskan semakin tak bisa dibaca
hanya ada beberapa kata di bawahnya yang tertulis begitu jelas
“MASIH ADAKAH HARAPAN DI HARI ESOK?”
No comments:
Post a Comment